Jumat, 03 April 2015

Rekomendasi kamera DSLR 2015

 

Rekomendasi kamera DSLR 2015 Dari DSLR Canon


Di tahun 2015 ini, Kamera DSLR 2015 tetap merupakan jenis kamera yang populer untuk fotografi dikalangan penggemar fotografi amatir maupun profesional. Kebanyakan produsen kamera sekarang fokus di pengembangan kamera mirrorless yang lebih ringkas.

Kini hanya tinggal tiga perusahaan yang terlihat masih serius yaitu Canon, Nikon dan Pentax. Dari ketiganya, kelihatan Canon dan Nikon yang masih mendominasi pasar kamera DSLR (saya perkirakan lebih dari 95%).


  • Canon 1200D dan lensa kit – harga 5 juta – Kamera DSLR termurah saat ini, fitur-nya terbatas, body terbuat dari plastik dan kinerja pelan. Jika memungkinkan, saya lebih rekomendasikan Canon 600D.
  • Canon 100D dan lensa kit – harga 7.765 juta – Kamera DSLR yang dibuat sekecil dan seringan mungkin (407 gram). Fiturnya mirip dengan 600D (560 gram), namun lebih mahal. Pegangannya (grip) agak kecil, tidak begitu nyaman saat dipasang lensa telefoto/panjang. Saran saya lebih baik yang Canon 600D, lebih murah dan peganganya lebih enak.
  • Canon 600D dan lensa kit – harga 5.35 juta – Kamera yang cukup seimbang untuk pemula. Dibandingkan 1200D, 600D punya layar LCD yang lebih tajam dan bisa diputar. Bisa dipasang external mic untuk merekam video. Kinerjanya lebih cepat dan punya mekanisme sensor cleaning.
  • Canon 700D dan lensa kit STM – harga 7.28 juta  – Sekilas mirip 600D, tapi layar 700D bisa touchscreen dan autofokus di live view lebih cepat. Lensa kitnya punya motor fokus STM yang lebih mulus dan tidak berisik saat autofokus foto/video. Harga tidak terlalu tinggi.
  • Canon 750D – Harga pasarannya kemungkinan 9 jutaan – Kamera baru yang belum masuk ke Indonesia saat saya menulis ini. Kelebihannya memiliki megapixel yang lebih banyak (24MP) dan sistem autofokus canggih warisan Canon 7D (19 titik).
  • Canon 760D – Harga kemungkinan 10 jutaan – Mirip dengan 750D, hanya saja ada LCD tambahan diatas kamera, dan dua roda kendali.
  • Canon 60D – harga 7.37 juta tanpa lensa – Kamera semipro dengan body yang lebih besar dan tangguh untuk tuntutan fotografi serius dan profesional. Sudah agak lama (2010) tapi masih diandalkan banyak fotografer.
  • Canon 70D – harga 10.9 juta tanpa lensa – Kecepatan autofokus saat live view meningkat drastis dari 60D berkuat teknologi dualpixel. Resolusi foto bertambah menjadi 20 MP, dan punya sistem AF 19 titik warisan 7D.
  • Canon 7D mk II - harga 18.99 juta tanpa lensa – Lebih cepat dan tangguh dari 7D mk I, dan banyak peningkatan yang kecil-kecil tapi membantu. Ideal untuk fotografi aksi cepat, olahraga, satwa liar, wartawan foto, extreme weather photography. Sayangnya harganya terasa sedikit tinggi untuk kamera dengan sensor APS-C. (Review di detikinet)
  • Canon 6D – harga 18.7 juta dengan wifi+GPS  – Kamera DSLR full frame yang ringkas, ringan (755 gram) dan terjangkau. Sayangnya autofokusnya termasuk kuno (9 titik) tapi kualitas fotonya cukup bagus.
  • Canon 5D mk III – harga 35.9 juta – Kamera DSLR full frame andalan fotografer profesional dalam berbagai profesi: wedding, dokumenter, travel, videografi dan sebagainya.
  • Canon 5DS R - Kamera baru dengan yang mencatat rekor dengan resolusi tertinggi tahun ini yaitu 50MP, Ideal untuk fotografi landscape, atau komersial yang butuh cetak besar atau menangkap detail sebanyak mungkin. (Komentar)
  • Canon 1DX – harga 70.165 juta – Kamera DSLR yang paling mahal, paling cepat dan tangguh, tapi ukurannya besar dan berat (1.34 kg) dan resolusinya cukup rendah dibandingkan kamera full frame lainnya. (Review)


  • Jika mencari kamera relatif terjangkau untuk pemula: Canon 600D
  • Kamera DSLR pemula yang cukup baik untuk foto dan video : Canon 700D dan 760D
  • Kamera DSLR untuk foto-video, multifungsi atau kamera back-up profesional: Canon 70D
  • Kamera DSLR untuk fotografi aksi, liputan, olahraga, dll : Canon 7D mk II, Canon 5D mk III
  • Kamera travel yang relatif terjangkau dan ringkas: Canon 6D
  • Kamera landscape, commercial: Canon 5D mk III, Canon 5DS R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar